Monday, July 6, 2009

Wasiat Rasulullah SAW agar hidup lebih bermakna

Nabi saw. pernah bersabda kepada Abu Dzar ketika dia menanyakan kepada beliau perihal Shuhuf Ibrahim. beliau saw. menjawab:

“Shuhuf Ibrahim itu seluruhnya berisi permisalan. Diantaranya dikatakan, ‘Wahai penguasa yang tertipu, sesungguhnya Aku tidaklah mengutusmu untuk menghimpun harta kekayaan dari san-sini, tetapi Aku mengutusmu untuk mewakili-Ku dalam mengabulkan doa orang yang dizhalimi. Karena sesungguhnya Aku tidak akan menolaknya, sekalipun dipanjatkan oleh seorang yang kafir.’ Dikatakan juga, ‘Setiap orang yang berakal, selama dia masih bisa mengendalikan akal sehatnya, haruslah mempunyai empat waktu; waktu untuk bermunajat kepada Rabb-nya; waktu untuk memikirkan ciptaan Allah; waktu untuk berdialog dengan dirinya sendiri; dan waktu untuk menyendiri dengan Dzat pemilik keagungan dan kemuliaan. Sesungguhnya, waktu tersebut akan membantu dirinya untuk memanfaatkan waktu-waktu yang lainnya.’ Disebutkan juga, ‘Setiap orang yang berakal, selama dia masih bisa mengendalikan akal sehatnya, tidak akan menempuh perjalanan, kecuali dalam tiga hal, yaitu berbekal untuk menghadapi hari kemudian, mencari kebutuhan hidup, dan menikmati sesuatu yang tidak diharamkan.’ Disebutkan juga, ’setiap orang yang berakal, selama dia masih bisa mengendalikan akal sehatnya, hendaklah memahami betul akan zamannya, memperhatikan keberadaan dirinya, dan menjaga lidahnya. Barangsiapa menganggap perkatan itu sebagai bagian dari amalnya, maka dia akan sangat sedikit berbicara, kecuali dalam hal yang bermakna baginya.”

Aku (Abu Dzar) tanyakan, “Lalu, (ajaran) apa yang terdapat di dalam Shuhuf Musa as.?” Beliau saw. menjawab:

“Seluruhnya berisi pelajaran. Di dalamnya disebutkan, ‘Sungguh mengherankan, ada orang yang yakin akan neraka, bagaimana dia bisa tertawa? Sungguh mengherankan, ada orang yang yakin akan kematian, bagaimana dia masih saja merasa senang? Sungguh mengherankan, ada orang yang melihat dunia dan kebergelimangan penghuninya, namun dia masih saja merasa senang dengannya. Sungguh mengherankan, ada orang yang yakin akan qadar, namun dia masih juga marah. Sungguh mengherankan, ada orang yang yakin akan adanya hisab pada hari esok (hari kiamat), tapi dia tidak juga mau beramal.”

Aku tanyakan lagi kepada beliau, “Apakah masih ada lagi ajaran yang disebutkan di dalam kedua shuhuf tersebut?” Beliau saw. menjawab, “Ya, benar, wahai Abu Dzar. Yaitu, ‘Sungguh beruntung orang yang membersihkan diri.’ (Al A’la: 14), dan seterusnya hingga akhir surat.”

Aku katakan, “Sampaikan wasiat kepadaku!” Beliau saw. menjawab, “Aku wasiatkan kepadamu agar bertakwa kepada Allah karena ia adalah pokok segala urusanmu.”

Aku katakan lagi, “Beri aku tambahan!” Beliau saw. menjawab, “Hendaklah engkau membaca Al Qur’an dan sebutlah allah banyak-banyak, niscaya Dia akan menyebutmu di langit.”

Aku katakan lagi, “Berilah aku tambahan!” Beliau saw. bersabda, “Hendaklah engkau berjihad karena jihad itu rahbaniyah-nya orang-orang beriman.”

Aku katakan lagi, “Berilah aku tambahan!” Beliau saw. bersabda, “Hendaklah engkau (banyak) diam karena sikap diam itu bisa mengusir setan darimu serta menjadi pembantu bagimu dalam urusan agamamu.”

Aku katakan lagi, “Berilah aku tambahan!” Beliau saw. bersabda, “Katakanlah yang benar, sekalipun pahit rasanya!”

Aku katakan lagi, “Berilah aku tambahan!” Beliau saw. bersabda, “Jangan pedulikan celaan orang yang mencelamu dalam melaksanakan agama Allah.”

Aku katakan kepada beliau, “Berilah aku tambahan!” Beliau saw. bersabda, “Sambunglah jalinan kekerabatan, sekalipun mereka telah memutus jalinan tersebut denganmu!”

Aku katakan lagi, “Berilah aku tambahan!” Beliau saw. bersabda, “Cukuplah seseorang itu dianggap jahat apabila dia tidak mengerti tentang dirinya sendiri dan berpayah-payah melakukan apa yang tidak bermakna baginya. Wahai Abu Dzar, tidak ada akal yang lebih baik daripada pengaturan, tidak ada sikap wara’ yang lebih baik daripada pengendalian diri, dan tidak ada kebaikan yang melebihi kebaikan akhlak.”


(HR. Ibnu Hibban)

No comments:

Post a Comment