Thursday, October 6, 2011

Fahri, KPK Dan Bangsa Yang Tak Hobi Mengunyah

Islamedia - Betapa dahsyatnya pengaruh media terhadap pembentukan opini publik kian tak terbantahkan, Senin, 3 Oktober lalu. Kala itu, dalam pertemuan antara Komisi III DPR, KPK, Kejagung dan Polri, sebuah pernyataan untuk membubarkan KPK dilontarkan Wakil Ketua Komisi III Fahri Hamzah. Usai itu, berbagai media cetak dan online ramai memberitakan. Fahri menjadi newsmaker. Bahkan, di www.detik.com, berita Fahri bersaing dengan Ayu Ting-Ting, pelantun lagu Alamat Palsu.


 PKS pun terkena imbasnya. Keberadaan Fahri sebagai wakil sekjen PKS membuat media mengopinikan jika wacana pembubaran KPK didukung PKS. Simak beberapa judul berikut ini.Busyro: Silakan Kalau PKS Mau Membubarkan KPK (www.detik.com), Tifatul Sembiring: Tidak Benar PKS Anti KPK (www.vivanews.com), "Jika PKS Tak Membantah, Usul Fahri Mewakili Partai"(www.okezone.com), Busyro Persilakan F-PKS Bubarkan KPK (www.kompas.com).


 Seketika, publik pun menghakimi PKS. Kata-kata makian, hinaan yang tak pantas memadati ruang publik. Pembunuhan karakter terhadap Fahri dan PKS berlangsung massif. Publik percaya bahwa PKS kini telah berubah. PKS sudah menjadi pembela koruptor, tak ada bedanya dengan partai lain. “Yang harus dibubarkan PKS, bukan KPK,” tulis seseorang di dunia maya.


 Publik begitu mudah tergiring opininya. Hanya dengan satu dan dua berita, masyarakat segera percaya dengan apa yang diwartakan media. Fenomena ini sungguh mengkhawatirkan karena tak cuma Fahri dan PKS yang mengalaminya. Mengapa bisa terjadi?


 Salah satu sebabnya karena kita yang tak hobi mengunyah. Setiap informasi yang kita dengar dan baca, langsung ditelan mentah-mentah. Bahkan, oleh orang yang terpelajar (well educated)sekalipun. Dalam konteks kasus Fahri, jika publik mau mengunyah berita sedikit saja, pasti tak serta merta berpikiran negatif terhadap PKS. Sedikitnya ada dua hal yang dapat membuat kita beropini positif seandainya kita hobi mengunyah.


 Pertama, ibarat abjad A-Z, statement Fahri tentang pembubaran KPK adalah Z. Sebelum sampai Z, Fahri menjelaskan alasannya mengapa KPK perlu dibubarkan, dan itulah A sampai Y. Media hanya memuat pernyataan Fahri sepotong-sepotong; tak utuh. Dalam acara Jakarta Lawyers Club, bulan lalu, Fahri secara baik menjelaskan tentang persoalan KPK. Paparannya sangat runut, sistematis dan detail. Bahkan Karni Ilyas yang biasanya memotong pembicaraan, terlihat diam menyimak penjelasan Fahri.


 Kedua, jika publik langsung memvonis bahwa PKS mendukung korupsi dan takut pada KPK, tentu saja sebuah kekeliruan besar. Kesimpulan itu berangkat dari data dan fakta yang keliru. Pangkalnya karena kita yang tak suka mengunyah.

Tuesday, July 26, 2011

Driver Sis Mirage 671 di Lucid (Ubuntu 10.04)

Laptop yang menggunakan driver vga sis memang kadang menyebalkan ketika akan di instal linux di dalam nya karena akan muncul masalah pada monitor anda, tetapi hal itu bukan masalah lagi.

Sebelumnya saya pernah mencoba menginstalkan ubuntu 9.04 pada laptop saya, tetapi pada saat awal setelah instalasi gambar yang muncul pada lcd laptop sangat besar yang membuat risih kalau dilihat. akhirnya dengan susah payah dan minta bantuan temen hal itu bisa diperbaiki dengan mencari dan menginstal driver vga yang digunakan di laptop saya yaitu sis mirage. Alhamdulillah berhasil untuk ubuntu 9.04

Kemudian setelah lama menggunakan ubuntu 9.04 saya mencoba untuk mengupgrade ke versi 9.10 tapi ternyata tidak bisa. awalnya saya diamkan, karena berpikir tidak bisa di instal ubuntu versi terbaru dari 9.04. Akhirnya, setelah saya dapat saran dari teman untuk menginstal ubuntu 10.04 dengan booting dari flashdisk, ternyata bisa juga di instal ubuntu 10.04 tapi permasalahan lama ketemu lagi, pada saat awal di instal tulisan yang muncul gede-gede. *de javu dah*